Pages

Cartoons Myspace Comments
Fruity Cherry Heart
Welcome to my Blog nd get a knowledge from this side

Sabtu, 20 November 2010

VITAMIN

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang
Vitamin adalah zat-zat kimia organis dengan komposisi beraneka raam, yang dalam jumlah kecil dibutuhkan oleh tubuh manusia untuk memelihara fungsi metabolisme normal. Vitamin bukan merupakan “bahan bakar” atau bahan untuk membangun tubuh. Kebutuhannya berkisar dari beberapa mcg (mikrogram), misalnya vitamin B12, sampai ratusan mg (vitamin C dan E). Tubuh manusia memiliki persediaan tertentu yang tergantung dari jenisnya adalah cukup untuk kebutuhan beberapa minggu sampai beberapa tahun.
berbagai macam vitamin

Istilah “vitamin” diberikan atas dasar perkiraan semula bahwa semua zat ini memiliki struktur amin (Lat. Vita = kehidupan), tetapi ternyata hanya tepat bagi beberapa zat saja, antara lain tiamin (vitamin B1). Kebanyakan vitamin atau zat pelopornya yang disebut provitamin, diperoleh dari bahan makanan dan hanya beberapa saja dapat disintesa sendiri dalam usus oleh tubuh, misalnya vitamin B2, B5, K2 serta biotin. Vitamin A dan D3 juga dapat disintesa dalam tubuh dengan masing-masing karoten dan kolesterol sebagai bahan pangkalnya.
Fungsinya sangat bervariasi. Banyak vitamin secara biologis tidak aktif, tetapi membutuhkan pengubahan kimia dalam tubuh, misalnya proses fosforilasi (vitamin B1, B2, B3 dan B6). Vitamin B2 dan B3 perlu penggabungan pada nukleotida purin atau piridin. Banyak vitamin yang berfungsi sebagai ko-enzim bagi enzim-enzim tertentu, misalnya vitamin dari kelompok B bekerja sebagai ko-enzim yang aktif pada proses metabolisme dan pembentukan energi. Vitamin A bekerja sebagai bahan-pangkal untuk pigmen retina rodopsin, yang esensial bagi proses penglihatan dalam keadaan gelap dan kurang cahaya. Vitamin C berfungsi pada system reduksi-oksidasi yang memegang peranan penting pada banyak proses redoks, sedangkan vitamin D dalam bentuk aktifnya penting bagi regulasi kadar Ca dan P dalam jaringan tubuh.

1.2 Tujuan
 Dapat lebih memahami bagaimana pengertian vitamin serta fungsi yang dimiliki dari berbagai macam vitamin itu sendiri.



Pembahasan

            Vitamin A
            Vitamin A merupakan vitamin yang penting untuk pemeliharaan jaringan epitel, kulit, mata, rambut, dan pertumbuhan tulang. Vitamin A telah dipakai untuk pengobatan penyakit kulit seperti halnya jerawat, tetapi dosis yang berlebihan dapat bersifat toksik. Perlu anda ketahui bahwa, selama kehamilan kelebihan vitamin A ( >6000 IU) dapat menimbulkan efek teratoganik (cacat lahir) pada janin.          
            Vitamin B kompleks
            Vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin), vitamin B3 (asam nikotinat atau niasin) dan vitamin B6 (piridoksin) adalah keempat dari vitamin B kompleks. Kelompok vitamin B kompleks ini larut dalam air.
Fungsi dari masing-masing vitamin B kompleks:
·         Tiamin dipakai untuk mengobati neuritis perifer, yang dapat terjadi pada peminum alkohol atau penderita beri-beri.
·         Riboflavin dapat diberikan untuk mengatasi masalah penyakit kulit, seperti dermatitis yang bersisik, sudut mulut yang pecah-pecah serta peradangan kulit dan lidah.
·         Niasin diberikan untuk mengatasi pellagra dan hiperlipidemia, di mana diperlukan dosis yang besar. Akan tetapi, dosis yang besar dapat menimbulkan iritasi gastrointestinal dan vasodilatasi, sehingga mengakibatkan perasaan terbakar (flushing).
·         Piridoksin diberikan untuk memperbaiki defisiensi vitamin B6 dan juga membantu mengatasi gejala-gejala neuritis akibat terapi isoniazid (INH) pada tuberkolosis.
Vitamin C
Vitamin C diperlukan untuk metabolisme karbohidrat dan protein serta sintesis lemak dan kolagen. Vitamin C dalam dosis besar dapat menurunkan efek antikoagulan oral. Kontrasepsi oral dapat menurunkan konsentrasi vitamin C dalam tubuh. Vitamin ini tidak disimpan di dalam tubuh dan mudah diekskresikan ke dalam urin akan tetapi dapat diabsorbsi dengan mudah melalui saluran gastrointestinal dan didistribusikan diseluruh cairan tubuh. Dan ginjal akan mengekskresi seluruh vitamin C hampir tanpa ada perubahan.
Vitamin D
Vitamin D mempunyai peranan penting dalam mengatur metabolism kalsium dan diperlukan untuk absorbsi kalsium dari usus halus. Kelebihan pemakain vitamin D ( >40.000 IU), dapat mengakibatkan hipervitaminosis D dan dapat menimbulkan hiperkalasemia (peningkatan kadar kalsium serum). Dan gejala-gejala dini yang ditimbulkan dari toksisitas vitamin D adalah anoreksia, mual dan muntah.
            Defisiensi. Sejak dulu dikenal dengan gangguan akibat defisiensi vitamin dengan menimbulkan gejala khas, seperti buta malam (vitamin A), beri-beri (vitamin B1), radang lidah dan bibir (vitamin B2), pellagra (vitamin B6), skorbut (vitamin C) dan penyakit inggris rachitis (vitamin D). dalam kasus di atas, pemberian vitamin bersangkutan dalam dosis yang 5-10 kali lipat dari kebutuhan normal berdaya menghilangkan gejala defisiensi secara tepat dan efektif. Kebutuhan akan berbagi vitamin bergantung dari usia, kelamin dan susunan makanan sehari-hari. Misalnya bila diet kaya protein, maka kebutuhan akan riboflavin dan piridoksin, yang berperan sebagai ko-enzim dalam metabolism asam amino ternyata meningkat. Pada diet dengan banyak karbohidrat dibutuhkan lebih banyak vitamin yang berperan pada metabolisme gula, seperti aneurin dan niasiamida (vitamin B3).

Kesimpulan

Vitamin merupakan zat-zat kimia organis dengan komposisi beraneka raam, yang dalam jumlah kecil dibutuhkan oleh tubuh manusia untuk memelihara fungsi metabolisme normal. Vitamin bukan merupakan “bahan bakar” atau bahan untuk membangun tubuh. Vitamin mempunyai fungsi sangat bervariasi. Banyak vitamin secara biologis tidak aktif, tetapi membutuhkan pengubahan kimia dalam tubuh. Dan banyak vitamin yang berfungsi sebagai ko-enzim bagi enzim-enzim tertentu.

Daftar Pustaka

Judith, Hopfer Deglin dan April Hazard Vallerand.2004.Pedoman Obat untuk Perawat.Jakarta:EGC.

VITAMIN

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang
Vitamin adalah zat-zat kimia organis dengan komposisi beraneka raam, yang dalam jumlah kecil dibutuhkan oleh tubuh manusia untuk memelihara fungsi metabolisme normal. Vitamin bukan merupakan “bahan bakar” atau bahan untuk membangun tubuh. Kebutuhannya berkisar dari beberapa mcg (mikrogram), misalnya vitamin B12, sampai ratusan mg (vitamin C dan E). Tubuh manusia memiliki persediaan tertentu yang tergantung dari jenisnya adalah cukup untuk kebutuhan beberapa minggu sampai beberapa tahun.
berbagai macam vitamin

Istilah “vitamin” diberikan atas dasar perkiraan semula bahwa semua zat ini memiliki struktur amin (Lat. Vita = kehidupan), tetapi ternyata hanya tepat bagi beberapa zat saja, antara lain tiamin (vitamin B1). Kebanyakan vitamin atau zat pelopornya yang disebut provitamin, diperoleh dari bahan makanan dan hanya beberapa saja dapat disintesa sendiri dalam usus oleh tubuh, misalnya vitamin B2, B5, K2 serta biotin. Vitamin A dan D3 juga dapat disintesa dalam tubuh dengan masing-masing karoten dan kolesterol sebagai bahan pangkalnya.
Fungsinya sangat bervariasi. Banyak vitamin secara biologis tidak aktif, tetapi membutuhkan pengubahan kimia dalam tubuh, misalnya proses fosforilasi (vitamin B1, B2, B3 dan B6). Vitamin B2 dan B3 perlu penggabungan pada nukleotida purin atau piridin. Banyak vitamin yang berfungsi sebagai ko-enzim bagi enzim-enzim tertentu, misalnya vitamin dari kelompok B bekerja sebagai ko-enzim yang aktif pada proses metabolisme dan pembentukan energi. Vitamin A bekerja sebagai bahan-pangkal untuk pigmen retina rodopsin, yang esensial bagi proses penglihatan dalam keadaan gelap dan kurang cahaya. Vitamin C berfungsi pada system reduksi-oksidasi yang memegang peranan penting pada banyak proses redoks, sedangkan vitamin D dalam bentuk aktifnya penting bagi regulasi kadar Ca dan P dalam jaringan tubuh.

1.2 Tujuan
 Dapat lebih memahami bagaimana pengertian vitamin serta fungsi yang dimiliki dari berbagai macam vitamin itu sendiri.



Pembahasan

            Vitamin A
            Vitamin A merupakan vitamin yang penting untuk pemeliharaan jaringan epitel, kulit, mata, rambut, dan pertumbuhan tulang. Vitamin A telah dipakai untuk pengobatan penyakit kulit seperti halnya jerawat, tetapi dosis yang berlebihan dapat bersifat toksik. Perlu anda ketahui bahwa, selama kehamilan kelebihan vitamin A ( >6000 IU) dapat menimbulkan efek teratoganik (cacat lahir) pada janin.          
            Vitamin B kompleks
            Vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin), vitamin B3 (asam nikotinat atau niasin) dan vitamin B6 (piridoksin) adalah keempat dari vitamin B kompleks. Kelompok vitamin B kompleks ini larut dalam air.
Fungsi dari masing-masing vitamin B kompleks:
·         Tiamin dipakai untuk mengobati neuritis perifer, yang dapat terjadi pada peminum alkohol atau penderita beri-beri.
·         Riboflavin dapat diberikan untuk mengatasi masalah penyakit kulit, seperti dermatitis yang bersisik, sudut mulut yang pecah-pecah serta peradangan kulit dan lidah.
·         Niasin diberikan untuk mengatasi pellagra dan hiperlipidemia, di mana diperlukan dosis yang besar. Akan tetapi, dosis yang besar dapat menimbulkan iritasi gastrointestinal dan vasodilatasi, sehingga mengakibatkan perasaan terbakar (flushing).
·         Piridoksin diberikan untuk memperbaiki defisiensi vitamin B6 dan juga membantu mengatasi gejala-gejala neuritis akibat terapi isoniazid (INH) pada tuberkolosis.
Vitamin C
Vitamin C diperlukan untuk metabolisme karbohidrat dan protein serta sintesis lemak dan kolagen. Vitamin C dalam dosis besar dapat menurunkan efek antikoagulan oral. Kontrasepsi oral dapat menurunkan konsentrasi vitamin C dalam tubuh. Vitamin ini tidak disimpan di dalam tubuh dan mudah diekskresikan ke dalam urin akan tetapi dapat diabsorbsi dengan mudah melalui saluran gastrointestinal dan didistribusikan diseluruh cairan tubuh. Dan ginjal akan mengekskresi seluruh vitamin C hampir tanpa ada perubahan.
Vitamin D
Vitamin D mempunyai peranan penting dalam mengatur metabolism kalsium dan diperlukan untuk absorbsi kalsium dari usus halus. Kelebihan pemakain vitamin D ( >40.000 IU), dapat mengakibatkan hipervitaminosis D dan dapat menimbulkan hiperkalasemia (peningkatan kadar kalsium serum). Dan gejala-gejala dini yang ditimbulkan dari toksisitas vitamin D adalah anoreksia, mual dan muntah.
            Defisiensi. Sejak dulu dikenal dengan gangguan akibat defisiensi vitamin dengan menimbulkan gejala khas, seperti buta malam (vitamin A), beri-beri (vitamin B1), radang lidah dan bibir (vitamin B2), pellagra (vitamin B6), skorbut (vitamin C) dan penyakit inggris rachitis (vitamin D). dalam kasus di atas, pemberian vitamin bersangkutan dalam dosis yang 5-10 kali lipat dari kebutuhan normal berdaya menghilangkan gejala defisiensi secara tepat dan efektif. Kebutuhan akan berbagi vitamin bergantung dari usia, kelamin dan susunan makanan sehari-hari. Misalnya bila diet kaya protein, maka kebutuhan akan riboflavin dan piridoksin, yang berperan sebagai ko-enzim dalam metabolism asam amino ternyata meningkat. Pada diet dengan banyak karbohidrat dibutuhkan lebih banyak vitamin yang berperan pada metabolisme gula, seperti aneurin dan niasiamida (vitamin B3).

Kesimpulan

Vitamin merupakan zat-zat kimia organis dengan komposisi beraneka raam, yang dalam jumlah kecil dibutuhkan oleh tubuh manusia untuk memelihara fungsi metabolisme normal. Vitamin bukan merupakan “bahan bakar” atau bahan untuk membangun tubuh. Vitamin mempunyai fungsi sangat bervariasi. Banyak vitamin secara biologis tidak aktif, tetapi membutuhkan pengubahan kimia dalam tubuh. Dan banyak vitamin yang berfungsi sebagai ko-enzim bagi enzim-enzim tertentu.

Daftar Pustaka

Judith, Hopfer Deglin dan April Hazard Vallerand.2004.Pedoman Obat untuk Perawat.Jakarta:EGC.