Pages

Cartoons Myspace Comments
Fruity Cherry Heart
Welcome to my Blog nd get a knowledge from this side

Sabtu, 25 Desember 2010

HORMON

Hormon adalah zat-zat kimiawi yang disekresikan oleh kelenjar endoktrin dan masuk langsung ke dalam aliran darah. Efeknya terjadi di suatu organ lain dari tubuh yang membutuhkannya untuk dapat berfungsi secara normal.
Hormon beredar di dalam sirkulasi darah dan fluida sell untuk mencari sel target. Ketika hormon menemukan sel target, hormon akan mengikat protein reseptor tertentu pada permukaan sel tersebut dan mengirimkan sinyal. Reseptor protein akan menerima sinyal tersebut dan bereaksi baik dengan mempengaruhi ekspresi genetik sel atau mengubah aktivitas protein selular, termasuk di antaranya adalah perangsangan atau penghambatan pertumbuhan serta apoptosis (kematian sel terprogram), pengaktifan atau penonaktifan sistem kekebalan, pengaturanmetabolisme dan persiapan aktivitas baru (misalnya terbang, kawin, dan perawatan anak), atau fase kehidupan (misalnya pubertas dan menopause). Pada banyak kasus, satu hormon dapat mengatur produksi dan pelepasan hormon lainnya.
Hormon juga mengatur siklus reproduksi pada hampir semua organisme multiselular. Pada prinsipnya pengaturan produksi hormon dilakukan oleh hipotalamus (bagian dari otak). 
Hipotalamus mengontrol sekresi banyak kelenjar yang lain, terutama melalui kelenjar pituitari, yang juga mengontrol kelenjar-kelenjar lain. Hipotalamus akan memerintahkan kelenjar pituitari untu mensekresikan hormonnya dengan mengirim faktor regulasi ke lobus anteriornya dan mengirim impuls saraf ke posteriornya dan mengirim impuls saraf ke lobus posteriornya.

v  Klasifikasi Hormon
Hormon dapat diklasifikasikan melalui berbagai cara yaitu menurut komposisi
kimia, sifat kelarutan, lokasi reseptor dan sifat sinyal yang mengantarai kerja
hormon di dalam sel.

ü  Klasifikasi hormon berdasarkan senyawa kimia pembentuknya:
1.Golongan Steroid→turunan dari kolestrerol
2.Golongan Eikosanoid yaitu dari asam arachidonat
3.Golongan derivat Asam Amino dengan molekul yang kecil→Thyroid,Katekolamin
4.Golongan Polipeptida/Protein→Insulin,Glukagon,GH,TSH

ü  Berdasarkan sifat kelarutan molekul hormon
1. Lipofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam lemak
2. Hidrofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam air

ü  Berdasarkan lokasi reseptor hormon
1. Hormon yang berikatan dengan hormon dengan reseptor intraseluler
2. Hormon yang berikatan dengan reseptor permukaan sel (plasma membran)

ü  Berdasarkan sifat sinyal yang mengantarai kerja hormon di dalam
sel adalah kelompok Hormon yang menggunakan kelompok second messenger senyawa 2+, cAMP, cGMP, Ca Fosfoinositol, Lintasan Kinase sebagai mediator intraseluler.

v  Penggunaan
Sediaan hoormon banyak digunakan sebagai terapi substitusi guna menggantikan kekurangan yang terjadi akibat hipofungsi suatu kelenjar endoktrin, misalnya insulin pada diabetes dan estrogen pada masa setelah menopause. Tetapi jumlah terbanyak digunakan sebagai obat pada gangguan yang tidak bersifat endoktrin, tetapi berdasarkan kegiatannya yang khas. Misalnya penggunaan kortikosteroida pada antara lain gangguan yang berkaitan dengan peradangan dan hormone kelamin wanita dalam pil antihamil.
Dahulu, sering kali digunakan sediaan organnya sendiri, yakni kelenjar hewan (sapi, babi, domba) yang telah dikeringakan, dihaluskan dan distandardisasi. Tetapi, sediaan tersebut  dewasa ini praktis sudah ditinggalkan seluruhnya, karena banyak hormon sudah dapat dibuat secara sintesis, yang lebih murni dan kerapkali lebih kuat kegiatannya. Sejak beberapa tahun terakhir, sejumlah hormon malah dibuat secara biosintesis dengan jalan tekik rekombinan-DNA, misalnya insulin, hormon pertumbuhan somatropin dan FSH (folitropine, puregon).

Daftar Pustaka
Drs. Tjay, Tan Hoan dan Drs. Kirana Rahardja.2002.Obat-Obat Penting.Jakarta:Gramedia.
Muh, Anief.1995.Prinsip Umum dan Dasar Farmakologi cetakan I.Gajah Mada University Press.Yogyakarta.
Deglin dan Judith Hopfer.2004.Pedoman Obat Untuk Perawat.Jakarta:EGC.
Katzung, Bertram G.1998. Farmakologi Dasar dan Klinik. Edisi VI. Jakarta: EGC

0 komentar:

Posting Komentar

HORMON

Hormon adalah zat-zat kimiawi yang disekresikan oleh kelenjar endoktrin dan masuk langsung ke dalam aliran darah. Efeknya terjadi di suatu organ lain dari tubuh yang membutuhkannya untuk dapat berfungsi secara normal.
Hormon beredar di dalam sirkulasi darah dan fluida sell untuk mencari sel target. Ketika hormon menemukan sel target, hormon akan mengikat protein reseptor tertentu pada permukaan sel tersebut dan mengirimkan sinyal. Reseptor protein akan menerima sinyal tersebut dan bereaksi baik dengan mempengaruhi ekspresi genetik sel atau mengubah aktivitas protein selular, termasuk di antaranya adalah perangsangan atau penghambatan pertumbuhan serta apoptosis (kematian sel terprogram), pengaktifan atau penonaktifan sistem kekebalan, pengaturanmetabolisme dan persiapan aktivitas baru (misalnya terbang, kawin, dan perawatan anak), atau fase kehidupan (misalnya pubertas dan menopause). Pada banyak kasus, satu hormon dapat mengatur produksi dan pelepasan hormon lainnya.
Hormon juga mengatur siklus reproduksi pada hampir semua organisme multiselular. Pada prinsipnya pengaturan produksi hormon dilakukan oleh hipotalamus (bagian dari otak). 
Hipotalamus mengontrol sekresi banyak kelenjar yang lain, terutama melalui kelenjar pituitari, yang juga mengontrol kelenjar-kelenjar lain. Hipotalamus akan memerintahkan kelenjar pituitari untu mensekresikan hormonnya dengan mengirim faktor regulasi ke lobus anteriornya dan mengirim impuls saraf ke posteriornya dan mengirim impuls saraf ke lobus posteriornya.

v  Klasifikasi Hormon
Hormon dapat diklasifikasikan melalui berbagai cara yaitu menurut komposisi
kimia, sifat kelarutan, lokasi reseptor dan sifat sinyal yang mengantarai kerja
hormon di dalam sel.

ü  Klasifikasi hormon berdasarkan senyawa kimia pembentuknya:
1.Golongan Steroid→turunan dari kolestrerol
2.Golongan Eikosanoid yaitu dari asam arachidonat
3.Golongan derivat Asam Amino dengan molekul yang kecil→Thyroid,Katekolamin
4.Golongan Polipeptida/Protein→Insulin,Glukagon,GH,TSH

ü  Berdasarkan sifat kelarutan molekul hormon
1. Lipofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam lemak
2. Hidrofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam air

ü  Berdasarkan lokasi reseptor hormon
1. Hormon yang berikatan dengan hormon dengan reseptor intraseluler
2. Hormon yang berikatan dengan reseptor permukaan sel (plasma membran)

ü  Berdasarkan sifat sinyal yang mengantarai kerja hormon di dalam
sel adalah kelompok Hormon yang menggunakan kelompok second messenger senyawa 2+, cAMP, cGMP, Ca Fosfoinositol, Lintasan Kinase sebagai mediator intraseluler.

v  Penggunaan
Sediaan hoormon banyak digunakan sebagai terapi substitusi guna menggantikan kekurangan yang terjadi akibat hipofungsi suatu kelenjar endoktrin, misalnya insulin pada diabetes dan estrogen pada masa setelah menopause. Tetapi jumlah terbanyak digunakan sebagai obat pada gangguan yang tidak bersifat endoktrin, tetapi berdasarkan kegiatannya yang khas. Misalnya penggunaan kortikosteroida pada antara lain gangguan yang berkaitan dengan peradangan dan hormone kelamin wanita dalam pil antihamil.
Dahulu, sering kali digunakan sediaan organnya sendiri, yakni kelenjar hewan (sapi, babi, domba) yang telah dikeringakan, dihaluskan dan distandardisasi. Tetapi, sediaan tersebut  dewasa ini praktis sudah ditinggalkan seluruhnya, karena banyak hormon sudah dapat dibuat secara sintesis, yang lebih murni dan kerapkali lebih kuat kegiatannya. Sejak beberapa tahun terakhir, sejumlah hormon malah dibuat secara biosintesis dengan jalan tekik rekombinan-DNA, misalnya insulin, hormon pertumbuhan somatropin dan FSH (folitropine, puregon).

Daftar Pustaka
Drs. Tjay, Tan Hoan dan Drs. Kirana Rahardja.2002.Obat-Obat Penting.Jakarta:Gramedia.
Muh, Anief.1995.Prinsip Umum dan Dasar Farmakologi cetakan I.Gajah Mada University Press.Yogyakarta.
Deglin dan Judith Hopfer.2004.Pedoman Obat Untuk Perawat.Jakarta:EGC.
Katzung, Bertram G.1998. Farmakologi Dasar dan Klinik. Edisi VI. Jakarta: EGC

0 komentar:

Posting Komentar