Pages

Cartoons Myspace Comments
Fruity Cherry Heart
Welcome to my Blog nd get a knowledge from this side

Sabtu, 25 Desember 2010

Mineral dalam Terapan Keperawatan

Fungsi Mineral
Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis. Istilah mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik biasanya tidak termasuk). Ilmu yang mempelajari mineral disebut mineralogi.
Agar dapat diklasifikasikan sebagai mineral sejati, senyawa tersebut haruslah berupa padatan dan memiliki struktur kristal. Senyawa ini juga harus terbentuk secara alami dan memiliki komposisi kimia yang tertentu.
Diagram Mineral dalam Tubuh
Berbagai mineral seperti, besi, cuprum dan zinc diperlukan untuk fungsi tubuh, tetapi besi (fero sulfat, glukonat atau fumarat) adalah vital untuk regenerasi hemoglobin. 60% dari besi dalam tubuh terdapat di dalam hemoglobin. Salah satu sebab dari anemia adalah defisiensi besi. Diet yang normal mengandung 5-20mg besi/hari. Makanan yang kaya akan besi adalah hati, daging tanpa lemak, kuning telur, kacang-kacangan kering, sayur-sayuran berdaun hijau (seperti bayam) dan buah-buahan. Makanan dan antacid memperlambat absorpsi besi dan vitamin C meningkatkan absorpsi besi. Dosis besi bagi bayi dan anak-anak adalah usia 6 bulan sampai 2 tahun 1,5mg/hari. Bagi orang dewasa, 50mg/hari diperlukan untuk regenerasi hemoglobin.

Farmakokinetik
Besi diabsorpsi melalui usus halus dan masuk kie dalam plasma sebagai heme atau disimpan sebagai feritin. Meskipun makanan menurunkan absorpsi sebanyak 20-25%, tetapi preparat besi perlu diberikan bersama-sama makanan untuk menghindari rasa tidak enak pada gastrointestinal. Vitamin C dapat sedikit meningkat absorpsi besi, sedangkan tetrasiklin dan antacid dapat menurunkan absorpsi.

Farmakodinamik
Penggantian besi terutama diberikan untuk memperbaiki atau mengendalikan anemia defisiensi besi, yang didiagnosis dengan sediaan apus darah. Penemuan positif dari anemia adalah eritrosit (sel darah merah) yang hipokrom (pucat) mikrositer (kecil). Tanda-tanda dan gejala-gejala klinis adalah letih, lemas, sesak napas, pucat dan dalam kasus anemia yang berat, perdarahan gastrointestinal. Dosis fero sulfat untuk pemakaian profilaksis adalah 600-1200mg/hari dalam dosis terbagi. Toksisitas besi merupakan sebab yang serius dari keracuan pada anak-anak. Cukup 10 tablet fero sulfat (3g) yang dimakan sekaligus dapat menjadi fatal dalam 12048 jam. Anak akan mengalami perdarahan karena efek ulserogenik dari besi yang tidak terikat, sehingga menimbulkan syok.

Proses Keperawatan Mineral

Pengkajian
ü  Dapatkan riwayat anemia atau masalah kesehatan yang dapat menyebabkan anemia.

ü  Nilai klien untuk tanda-tanda dan gejala-gejala anemia defisiensi besi, seperti letih, malaise, pucat, sesak napas, takikardia dan aritmia jantung.
ü  Periksa jumlah sel darah merah, hemoglobin dan hematokrit klien.

Intervensi
ü Klien akan mengkonsumsi makanan yang kaya akan besi dan mineral lainnya.
ü Seorang klien dengan anemia defisiensi besi atau dengan hemoglobin rendah akan mendapatkan penggantian besi sesuai dengan anjuran dokter.

Implementasi Keperawatan
ü Dorong klien untuk mengkonsumsi diet bergizi dalam jumlah memadai agar dapat memperoleh besi yang cukup. Suplemen besi tidak diperlukan kecuali jika orang tersebut hamil atau malnutrisi.
ü Berikan injeksi besi intramuscular dengan metode Z-track untuk mencegah bocornya besi ke dalam jaringan subkutan dan kulit karena akan mengiritasi dan menodai kulit.

Penyuluhan Kepada Klien
ü Beritahu orang tua untuk tidak meninggalkan tablet besi dalam jangkauan anak-anak. Jika seorang anak menelan tablet besi, usahakan agar ia muntah dan segera hubungi tim medis/kesehatan terdekat.
ü Beritahu klien yang memakai preparat besi cair untuk menggunakan sedotan minum   untuk mencegah perubahan warna dari email gigi.
  
Evaluasi
Mengevaluasi efektifitas terpi besii yang diresepkan dengan menentukan apakah klien tidak lagi merasa letih atau sesak napas dan hemoglobinnya berada di dalam batas-batas normal.

Daftar Pustaka
Drs. Tjay, Tan Hoan dan Drs. Kirana Rahardja.2002.Obat-Obat Penting.Jakarta:Gramedia.
Muh, Anief.1995.Prinsip Umum dan Dasar Farmakologi cetakan I.Gajah Mada University Press.Yogyakarta.
Deglin dan Judith Hopfer.2004.Pedoman Obat Untuk Perawat.Jakarta:EGC.

0 komentar:

Posting Komentar

Mineral dalam Terapan Keperawatan

Fungsi Mineral
Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis. Istilah mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik biasanya tidak termasuk). Ilmu yang mempelajari mineral disebut mineralogi.
Agar dapat diklasifikasikan sebagai mineral sejati, senyawa tersebut haruslah berupa padatan dan memiliki struktur kristal. Senyawa ini juga harus terbentuk secara alami dan memiliki komposisi kimia yang tertentu.
Diagram Mineral dalam Tubuh
Berbagai mineral seperti, besi, cuprum dan zinc diperlukan untuk fungsi tubuh, tetapi besi (fero sulfat, glukonat atau fumarat) adalah vital untuk regenerasi hemoglobin. 60% dari besi dalam tubuh terdapat di dalam hemoglobin. Salah satu sebab dari anemia adalah defisiensi besi. Diet yang normal mengandung 5-20mg besi/hari. Makanan yang kaya akan besi adalah hati, daging tanpa lemak, kuning telur, kacang-kacangan kering, sayur-sayuran berdaun hijau (seperti bayam) dan buah-buahan. Makanan dan antacid memperlambat absorpsi besi dan vitamin C meningkatkan absorpsi besi. Dosis besi bagi bayi dan anak-anak adalah usia 6 bulan sampai 2 tahun 1,5mg/hari. Bagi orang dewasa, 50mg/hari diperlukan untuk regenerasi hemoglobin.

Farmakokinetik
Besi diabsorpsi melalui usus halus dan masuk kie dalam plasma sebagai heme atau disimpan sebagai feritin. Meskipun makanan menurunkan absorpsi sebanyak 20-25%, tetapi preparat besi perlu diberikan bersama-sama makanan untuk menghindari rasa tidak enak pada gastrointestinal. Vitamin C dapat sedikit meningkat absorpsi besi, sedangkan tetrasiklin dan antacid dapat menurunkan absorpsi.

Farmakodinamik
Penggantian besi terutama diberikan untuk memperbaiki atau mengendalikan anemia defisiensi besi, yang didiagnosis dengan sediaan apus darah. Penemuan positif dari anemia adalah eritrosit (sel darah merah) yang hipokrom (pucat) mikrositer (kecil). Tanda-tanda dan gejala-gejala klinis adalah letih, lemas, sesak napas, pucat dan dalam kasus anemia yang berat, perdarahan gastrointestinal. Dosis fero sulfat untuk pemakaian profilaksis adalah 600-1200mg/hari dalam dosis terbagi. Toksisitas besi merupakan sebab yang serius dari keracuan pada anak-anak. Cukup 10 tablet fero sulfat (3g) yang dimakan sekaligus dapat menjadi fatal dalam 12048 jam. Anak akan mengalami perdarahan karena efek ulserogenik dari besi yang tidak terikat, sehingga menimbulkan syok.

Proses Keperawatan Mineral

Pengkajian
ü  Dapatkan riwayat anemia atau masalah kesehatan yang dapat menyebabkan anemia.

ü  Nilai klien untuk tanda-tanda dan gejala-gejala anemia defisiensi besi, seperti letih, malaise, pucat, sesak napas, takikardia dan aritmia jantung.
ü  Periksa jumlah sel darah merah, hemoglobin dan hematokrit klien.

Intervensi
ü Klien akan mengkonsumsi makanan yang kaya akan besi dan mineral lainnya.
ü Seorang klien dengan anemia defisiensi besi atau dengan hemoglobin rendah akan mendapatkan penggantian besi sesuai dengan anjuran dokter.

Implementasi Keperawatan
ü Dorong klien untuk mengkonsumsi diet bergizi dalam jumlah memadai agar dapat memperoleh besi yang cukup. Suplemen besi tidak diperlukan kecuali jika orang tersebut hamil atau malnutrisi.
ü Berikan injeksi besi intramuscular dengan metode Z-track untuk mencegah bocornya besi ke dalam jaringan subkutan dan kulit karena akan mengiritasi dan menodai kulit.

Penyuluhan Kepada Klien
ü Beritahu orang tua untuk tidak meninggalkan tablet besi dalam jangkauan anak-anak. Jika seorang anak menelan tablet besi, usahakan agar ia muntah dan segera hubungi tim medis/kesehatan terdekat.
ü Beritahu klien yang memakai preparat besi cair untuk menggunakan sedotan minum   untuk mencegah perubahan warna dari email gigi.
  
Evaluasi
Mengevaluasi efektifitas terpi besii yang diresepkan dengan menentukan apakah klien tidak lagi merasa letih atau sesak napas dan hemoglobinnya berada di dalam batas-batas normal.

Daftar Pustaka
Drs. Tjay, Tan Hoan dan Drs. Kirana Rahardja.2002.Obat-Obat Penting.Jakarta:Gramedia.
Muh, Anief.1995.Prinsip Umum dan Dasar Farmakologi cetakan I.Gajah Mada University Press.Yogyakarta.
Deglin dan Judith Hopfer.2004.Pedoman Obat Untuk Perawat.Jakarta:EGC.

0 komentar:

Posting Komentar